Indonesia negeriku orangnya lucu-lucu….
Macam-macam budayanya
Indonesia tercinta orangnya ramah-ramah.….
Gemah Ripah Loh Jinawi….”
Penggalan lagu berjudul KATANYA dari Trio Kwek-Kwek (Alfandi, Leoni, Dhea Ananda)
Benarkah orang Indonesia itu ramah-ramah?
Beberapa waktu lalu, tiba-tiba seorang teman di Jakarta ngebuzz via YM. Katanya pagi itu mood kuliahnya lagi turun, alias bad mood. Ceritanya, dalam perjalanan ke kampus, ntah kenapa ada pengendara motor yang teriak-teriak di samping mobilnya. Karena sopir pribadinya cuma tenang-tenang aja tidak merespon, akhirnya dia membuka kaca jendela mobilnya, lalu bertanya kepada si pengendara motor ada masalah apa. Gak disangka-sangka si pengendara motor langsung mengumpat teman saya dengan kata-kata “Monyet…Jelek” (Saya gak tahu apakah si pengendara motor itu emang rabun, teman saya itu cakep, dan menarik, kok dibilangin monyet jelek wkwkwk…)
Rupanya itu yang membuat dia uring-uringan sampai di kampusr. To cheer her up, I just told her, dont let that crazy man makes you down. In my opinion, you are not like a monkey, instead you are handsome my dear friend . She replied ” But I am still jomblo hehehehe” ( Mending jadi JOJOBA /Jomblo-Jomblo Bahagia kan dari pada jadi Desperate House wife atau Suami-Suami Takut Istri nanti hehehehe ….justifikasi )
Melihat insiden tadi, kenapa ada orang yang bisa tiba-tiba mengumpat gak jelas, timbul pertanyaan apakah benar orang Indonesia itu ramah-ramah?. Seorang Professor Jepang pernah mengatakan bahwa dengan melihat prilaku suatu bangsa di jalan raya, dia bisa mengetahui karakter bangsa tersebut. Pastinya kalau insiden ini dijadikan sampel, kita bisa menebak infererensi apa yang akan disimpulkan oleh sang professor.
Professor saya di Jepang juga pernah mengeluh tentang bagaimana susahnya menyeberang jalan di Indonesia. Ketika itu dia menginap di Novotel Bandung, dan ingin membeli minuman di sebuah supermarket di depan hotel dan harus menyeberang. Hampir sejam lamanya dia berusaha untuk menyeberang, baru berhasil. Kalau di Jepang, yang namanya pejalan kaki, apalagi di zebra cross, pasti akan diberi kesempatan untuk menyeberang. Kendaraan akan berhenti, mendahulukan pejalan kaki.
Cerita professor yang satunya lagi lebih lucu, karena sudah lama berusaha untuk menyeberang dan tidak berhasil, akhirnya dia menyetop taksi hanya untuk mengantarkan ke seberang jalan hahahaha.
Ironisnya prilaku bermulut “kebon binatang” tidak hanya dimiliki oleh orang-orang kecil yang secara ekonomi dan sosial termarginalisasikan. Bahkan beberapa waktu lalu, seorang pejabat tinggi yang notabene seorang professor berpendidikan tinggi, pimpinan BPK, yang diduga terlibat kasus aliran dana BI juga suka mengatakan monyet kepada sejawatnya...wuakakakkakakakaka
Komentar-komentar sumpah serapah juga sering kita lihat di situs-situs jaringan sosial di FB ini.Contohnya adalah grup FB “Wee,, hate Malaysia” yang isinya sumpah serapah, maki-makian dan penghinaan... aku dulu pernah sih gitu waktu lagi stress...hahahhaa
Ada lagi fenomena yang lebih mencerminkan karakter pemarah bangsa ini. Terjadinya penyerangan, perkelahian, kebrutalan yang mengatas namakan agama. Dengan embel-embel sebagai front pembela agama, seolah-olah punya otoritas untuk bertindak anarkis. Padahal agama yang mereka akui sedang mereka bela tidak mengajarkan cara2 kekerasan seperti itu. Bahkan diajarkan untuk berperilaku lemah lembut,...hemmmmm
“Serulah ( manusia ) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik” .
Bukan dengan kekerasan. Bila belajar dari sejarahnya, justru banyak yang berpindah memeluk agama tersebut karena tersentuh oleh kelemah lembutan dan tawadhunya para penyiar agama, bukan karena kekerasan. Bahkan seorang Salahuddin Al Ayyubi yang terkenal sebagai panglima perang pemberani yang sangat disegani musuh-musuhnya, juga di hormati lawan-lawannya karena kelemah lembutannya.
Mungkin lagunya Trio Kwek-Kwek di atas harus diubah syairnya. Bukan ramah-ramah…tapi marah-marah...wuakakakakkakakaka
just share lagi jenuh neh....hahhahaa
Macam-macam budayanya
Indonesia tercinta orangnya ramah-ramah.….
Gemah Ripah Loh Jinawi….”
Penggalan lagu berjudul KATANYA dari Trio Kwek-Kwek (Alfandi, Leoni, Dhea Ananda)
Benarkah orang Indonesia itu ramah-ramah?
Beberapa waktu lalu, tiba-tiba seorang teman di Jakarta ngebuzz via YM. Katanya pagi itu mood kuliahnya lagi turun, alias bad mood. Ceritanya, dalam perjalanan ke kampus, ntah kenapa ada pengendara motor yang teriak-teriak di samping mobilnya. Karena sopir pribadinya cuma tenang-tenang aja tidak merespon, akhirnya dia membuka kaca jendela mobilnya, lalu bertanya kepada si pengendara motor ada masalah apa. Gak disangka-sangka si pengendara motor langsung mengumpat teman saya dengan kata-kata “Monyet…Jelek” (Saya gak tahu apakah si pengendara motor itu emang rabun, teman saya itu cakep, dan menarik, kok dibilangin monyet jelek wkwkwk…)
Rupanya itu yang membuat dia uring-uringan sampai di kampusr. To cheer her up, I just told her, dont let that crazy man makes you down. In my opinion, you are not like a monkey, instead you are handsome my dear friend . She replied ” But I am still jomblo hehehehe” ( Mending jadi JOJOBA /Jomblo-Jomblo Bahagia kan dari pada jadi Desperate House wife atau Suami-Suami Takut Istri nanti hehehehe ….justifikasi )
Melihat insiden tadi, kenapa ada orang yang bisa tiba-tiba mengumpat gak jelas, timbul pertanyaan apakah benar orang Indonesia itu ramah-ramah?. Seorang Professor Jepang pernah mengatakan bahwa dengan melihat prilaku suatu bangsa di jalan raya, dia bisa mengetahui karakter bangsa tersebut. Pastinya kalau insiden ini dijadikan sampel, kita bisa menebak infererensi apa yang akan disimpulkan oleh sang professor.
Professor saya di Jepang juga pernah mengeluh tentang bagaimana susahnya menyeberang jalan di Indonesia. Ketika itu dia menginap di Novotel Bandung, dan ingin membeli minuman di sebuah supermarket di depan hotel dan harus menyeberang. Hampir sejam lamanya dia berusaha untuk menyeberang, baru berhasil. Kalau di Jepang, yang namanya pejalan kaki, apalagi di zebra cross, pasti akan diberi kesempatan untuk menyeberang. Kendaraan akan berhenti, mendahulukan pejalan kaki.
Cerita professor yang satunya lagi lebih lucu, karena sudah lama berusaha untuk menyeberang dan tidak berhasil, akhirnya dia menyetop taksi hanya untuk mengantarkan ke seberang jalan hahahaha.
Ironisnya prilaku bermulut “kebon binatang” tidak hanya dimiliki oleh orang-orang kecil yang secara ekonomi dan sosial termarginalisasikan. Bahkan beberapa waktu lalu, seorang pejabat tinggi yang notabene seorang professor berpendidikan tinggi, pimpinan BPK, yang diduga terlibat kasus aliran dana BI juga suka mengatakan monyet kepada sejawatnya...wuakakakkakakakaka
Komentar-komentar sumpah serapah juga sering kita lihat di situs-situs jaringan sosial di FB ini.Contohnya adalah grup FB “Wee,, hate Malaysia” yang isinya sumpah serapah, maki-makian dan penghinaan... aku dulu pernah sih gitu waktu lagi stress...hahahhaa
Ada lagi fenomena yang lebih mencerminkan karakter pemarah bangsa ini. Terjadinya penyerangan, perkelahian, kebrutalan yang mengatas namakan agama. Dengan embel-embel sebagai front pembela agama, seolah-olah punya otoritas untuk bertindak anarkis. Padahal agama yang mereka akui sedang mereka bela tidak mengajarkan cara2 kekerasan seperti itu. Bahkan diajarkan untuk berperilaku lemah lembut,...hemmmmm
“Serulah ( manusia ) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik” .
Bukan dengan kekerasan. Bila belajar dari sejarahnya, justru banyak yang berpindah memeluk agama tersebut karena tersentuh oleh kelemah lembutan dan tawadhunya para penyiar agama, bukan karena kekerasan. Bahkan seorang Salahuddin Al Ayyubi yang terkenal sebagai panglima perang pemberani yang sangat disegani musuh-musuhnya, juga di hormati lawan-lawannya karena kelemah lembutannya.
Mungkin lagunya Trio Kwek-Kwek di atas harus diubah syairnya. Bukan ramah-ramah…tapi marah-marah...wuakakakakkakakaka
just share lagi jenuh neh....hahhahaa
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
Postingan
1 komentar anda:
kerenn kan ?? hahaaggss
Posting Komentar
Komentar Anda